Kamis, 10 Januari 2019

Jurnal Pengaruh Sistem Informasi Dalam Meningkatkan Kinerja di Kantor


PENGARUH SISTEM INFORMASI DALAM MENINGKATKAN KINERJA DI KANTOR
(The Effect of Information Systems in Improving Employee’s Performance at an Office)


Oleh:

Ingka Fitria Maysarah – 2B ABS
NIM 175211044
Program Studi D3 Administrasi Bisnis
Jurusan Administrasi Niaga
Politeknik Negeri Bandung
Dosen pembimbing : Dr. Harmon Chaniago, Drs., M.Si.


ABSTRACT
On this globalization era, an ofiice must follow an evolution of modern world in every side of life. One of this side is from office information system. This journal will explain about how is the effect of information system to  improve performance producitivity of employees at the office by use searching method a trusted source of information. An information is an important and valuable resource for an office, because if an information can not managed properly so all the acitvity on an organization can not work clearly. With an development of information technology and communication nowadays especially an internet, have brought every people in the world do they activities more accurate, on time, and high quality of work life. Office information system is intended to be an equipment for organization or an institution that occupy an office, to make an information, process an information, use an information, and ditribute an information. As is information system exist, all the information that has been processed will be treated very effective and efficient as well, because an information system is go up by human resources that very qualified on it’s scope. If it’s already built up an information system that very strong, so the level of productivity in office will be increased, because with the clear information flow will make easy all the activites in the office that have to do everyday. With that increased improvement of productivity performance in the office, so the profitability of an organzation will be increased too.
Keywords : information, information system, organization, performance.  


ABSTRAK

Pada zaman globalisasi ini, sebuah kantor harus mengikuti perkembangan dunia moderen dalam segala sisi. Salah satunya adalah dari sisi sistem informasi kantor. Jurnal ini akan menjelaskan mengenai pengaruh sistem informasi terhadap produktivitas kinerja para pegawai di kantor dengan menggunakan metode pencarian sumber-sumer informasi yang terpercaya. Informasi menjadi sumber daya yang sangat penting dan berharga bagi kantor, karena jika informasi tidak bisa dikelola dengan baik maka sebuah organisasi pasti tidak akan berjalan dengan lancar dalam hal ini seluruh kegiatan kantornya. Dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini, khusunya internet, telah membawa setiap orang melaksanakan aktivitas lebih akurat, tepat waktu, dan berkualitas. Sistem informasi kantor ditujukan sebagai alat bagi organisasi atau instansi/lembaga yang menempati kantor sebagai tempat membuat, mengolah, memakai, dan mendistribusikan informasi itu sendiri. Dengan adanya sistem informasi, segala informasi yang telah diproses akan diolah secara efektif dan efisien karena sistem informasi dibangun oleh sumber daya manusia yang mumpuni dibidangnya. Jika sudah terbangun sistem informasi yang kuat, maka tingkat produktivitas kantor akan meningkat karena dengan arus informasi yang lancar akan mempermudah segala pekerjaan kantor yang harus dilakukan. Dengan meningkatnya produktivitas kantor, maka akan meningkatkan pula profitabilitas dari organisasi itu sendiri.
Kata kunci : informasi, sistem informasi, organisasi, kinerja.




PENDAHULUAN

Latar belakang

Kantor adalah tempat di mana sekumpulan orang dalam organisasi/instansi/lembaga mengerjakan pekerjaan kantor. Hasil utama dari sebuah kantor adalah menghasilkan informasi. Informasi merupakan sumber daya yang penting bagi sebuah kantor, karena informasi tersebut sangatlah berguna bagi keberlangsungan organisasi tersebut.
Oleh karena itu, sebuah kantor dalam organisasi harus memiliki sistem informasi yang kuat dan dapat diandalkan. Keberadaan informasi dalam kantor harus ditunjang dengan sistem informasi kantor yang kuat dan modern. Karena sistem informasi terdiri dari berbagai macam sumber daya yang harus dimanfaatkan dengan baik. Oleh karena itu, dengan bantuan teknologi moderen, sistem informasi harus dibuat terpadu dan terintegrasi. Dengan terwujudnya sistem informasi kantor yang kuat, maka akan dapat meningkatkan produktivitas kerja para pegawai di kantor, termasuk manajer dalam kaitannya untuk memutuskan sebuah keputusan yang didasarkan pada informasi yang ada.
Maka dari itu, setiap perusahaan atau organisasi pun memanfaatkan teknologi sistem informasi untuk memudahkan kegiatan kantor. Para manajer pun dapat dengan mudah menganalisis kinerja bawahannya dengan memanfaatkan sistem informasi. Sistem informasi kantor sangat berguna bagi segala sumber daya kantor lainnya di samping sumber daya manusia. Sistem informasi ini akan memudahkan organisasi untuk saling bertukar informasi dalam sesama departemen atau dengan organisasi lain.
Urgensi informasi dan sistem informasi adalah hal yang tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, sumber daya di kantor harus mampu mengolah dan mengelola informasi dengan baik melalui pembangunan sistem informasi yang baik pula bagi kantor. Karena sistem informasi kantor ini akan memudahkan setiap pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya. Dengan akses dan kemudahan dalam bekerja, maka akan mendatangkan keuntungan pula bagi organisasi tersebut.
Sistem informasi kini menjadi sangat vital perannya bagi sebuah kantor. Karena seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat, sistem informasi menjadi tolak ukur kekuatan arus informasi yang dibutuhkan oleh kantor. Sehingga kantor dalam hal ini manajemen tidak akan segan menjadikan sistem informasi sebagai investasi jangka panjang karena dampak positif atau manfaat yang banyak sekali dihasilkan oleh sistem informasi tersebut, dan kegunaan sistem informasi yang sangat membantu pekerjaan para pegawai di kantor.
Oleh karena itu, perlu kiranya sebuah kantor untuk menggunakan sistem informasi yang up to date sehingga kantor menjadi tempat orang-orang untuk mencari informasi dan menghasilkan informasi demi meningkatkan profitabilitas perusahaan maupun organisasi, dengan cara mengetahui lebih dalam mengenai sistem informasi maupun sistem informasi manajemen yang akan dibahas lebih detail dalam bab pembahasan dalam jurnal ini.

PEMBAHASAN

Pengertian sistem

Menurut Ida Nuraida (Nuraida, 2012) sistem merupakan sekumpulan elemen yang di mana masing-masing elemen tersebut memiliki fungsi dan kegunaan masing-masing yang berbeda,  namun tetap saling berkaitan dan saling berinteraksi, serta saling bergantung satu sama lain sehingga menjadi satu kesatuan, sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan.  Sebuah sistem yang ada memang dirancang untuk dapat mempermudah kegiatan-kegiatan utama dari suatu organisasi/perusahaan, terutama untuk mempermudah pekerjaan para pegawai di kantor. Contoh sistem yang ada di kantor misalnya : sistem komputer yang terdiri dari hardware, software, brainware ; ataupun sistem akuntansi, dan lain sebagainya.

Pengertian Informasi

Menurut Rasto (Rasto, 2015) informasi adalah hasil dari sebuah pemrosesan data. Data yang masih mentah atau biasa disebut raw facts masih belum bermakna atau bisa dikatakan tidak berguna untuk bisa menjadi sebuah informasi. Maka dari itu, untuk menjadi sebuah informasi, data harus terlebih dahulu diproses dan diolah dengan metode-metode tertentu. Jadi, informasi itu sendiri berisikan data yang telah matang dan telah melalui proses pengolahan data, menjadi suatu kesimpulan yanng pada akhirnya memiliki makna dibandingkan dengan kondisi semula.
            Pengertian informasi ini dibagi dua poin, yaitu fakta dan data. Fakta merupakan serangkaian kenyataan yang telah terjadi, sedangkan data berasal dari bahasa Latin yaitu Datum yang berarti keterangan. Data memiliki berbagai macam bentuk, dapat berupa gambar, suara, simbol, ataupun angka. Bentu-bentuk data dapat kita jumpai dengan mudah di kantor atau dimanapun. Menurut Sayuti (Sayuti, 2013) data yang sudah dikumpulkan harus diproses dan diolah agar dapat memberikan makna. Kemudian, proses untuk membuat data-data tersebut lebih bermakna adalah menggunakan sistem komputer yang disebut sebagai proses pengolahan data.

Urgensi Informasi bagi Kantor

            Setelah mengetahui pengertian informasi, lalu kita harus mengetahui pula urgensi sebuah informasi dalam kantor. Pada hakikatnya, seorang pimpinan akan mengambil keputusan dalam menghadapi dan memecahkan masalah yang ada di kantor, harus dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan dapat disajikan dengan cepat dan tepat. Tanpa adanya informasi yang dapat memenuhi syarat, maka pada akhirnya seorang pimpinan hanya akan menggunakan perkiraan semata dalam mengambil sebuah keputusan, sehingga keputusan yang sudah diambilpun kurang terjamin ketepatannya. Dengan demikian, informasi sangatlah dibutuhkan oleh siapapun.

Karakteristik informasi yang baik dan siap digunakan

            (Nuraida, 2012) Menurut Ida Nuraida dalam bukunya Manajemen Administrasi Perkantoran menyebutkan bahwa kualitas dari sebuah informasi dapat mempengaruhi kualitas keputusan yang akan diambil oleh manajer ataupun pegawai  lainnya. Tentunya dalam mengambil keputusan dibutuhkan informasi yang baik dan harus siap digunakan. Berikut ini adalah beberapa karakteristik informasi yang  baik dan siap untuk digunakan :
1.      Relevan
Artinya informasi harus berkaitan dan memiliki relasi dengan keperluan untuk membuat keputusan, dan harus sesuai dengan kebutuhan kantor.
2.      Akurat
Artinya informasi yang diterima haruslah informasi yang benar, tepat, sesuai kenyataan fakta di lapangan, dan sebaiknya ada derajat kebenaran informasi sebagai hasil analisis statistik.
3.      Tepat waktu, artinya informasi yang terlambat akan berdampak negatif.
4.      Lengkap dan memadai
Artinya informasi yang telah diterima harus lengkap dan memadai dari segi kuantitas dan kualitas berdasarkan kebutuhan manajemen.
5.      Up to date
Artinya informasi yang diperoleh harus lah informasi yang terbaru, jangan sampai menyiapkan informasi yang sudah lama atau kadaluarsa, karena informasi ini berkaitan dengan pengambilan keputusan yang tepat oleh pihak manajemen.
6.      Dapat diandalkan
Atinya informasi harus dapat dipercaya, dan dapat dipertanggungjawabkan keabsahan informasi didalamnya. Informasi yang tidak handal adalah seperti informasi yang diperoleh dari gosip atau isu semata. Dengan demikian, sumber informasi harus dapat dipercaya, diolah dengan cara yang benar, dan didistribusikan dengan mudah ke setiap pegawai di kantor.
7.      Dapat dimengerti
Artinya sebuah informasi harus dapat dipahami dengan baik oleh siapapun yang membacanya, misalnya informasi tersebut dalam bentuk angka, tabel, grafik, dan sebagainya. Ketika informasi dapat dengan mudah dipahami, maka informasi tersebut akan berguna bagi para pembuat keputusan, sehingga akan mempercepat proses pembuatan keputusan.
8.      Dapat dibandingkan
Artinya informasi dapat dibandingkan dengan keadaan perusahaan atau organisasi pada saat ini, keadaan pada masa lampau, keadaan masa yang akan datang, serta kemampuan potensial organisasi dan pihak pesaing.

Pengertian Sistem Informasi

Menurut Rasto (Rasto, 2015) sistem informasi merupakan suatu kombinasi yang bersifat harmonis dari berbagai elemen dalam proses pengolahan data untuk menjadi sebuah informasi yang bermakna dan bermanfaat, sehingga dapat mendukung efektivitas dalam pengambilan keputusan oleh manajer. Sistem informasi berdasarkan pada sebuah komputer mengacu pada penggunaan sistem komputer yang berguna untuk mengumpulkan dan mengelola arsip/rekaman dan kegiatan bisnis. Keuntungan dari penggunaan sistem informas adalah kecepatan tinggi dalam memproses keterangan, keakuratan dalam menyiapkan data, dan biaya rendah dalam pengaplikasian prosedur administrasi dalam kantor.

Urgensi sistem informasi

            Sebagai salah satu sumber daya yang berharga bagi perusahaan atau organisasi, informasi perlu dikelola dengan baik oleh siapapun dan kapanpun. Sistem informasi yang ada dalam kantor harus mampu melindungi kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan informasi yang dibutuhkan oleh setiap pegawai ataupun oleh setiap anggota organisasi yang membutuhkan informasi untuk meningkatkan produktivitas kerja mereka.
Sistem informasi dapat pula membantu seorang manajer dan karyawan untuk menganalisis masalah yang sedang terjadi, membantu merubah permasalahan yang kompleks ke dalam visualisasi yang mudah dibaca oleh siapapun,  hingga dapat membuat suatu produk yang baru. Sistem informasi ini kini telah menjadi alat yang sangat penting bagi organisasi atau perusahaan agat dapat terus beroperasi dan dapat bertahan di tengah modernisasi teknologi yang sangat cepat perkembangannya.
Urgensi sistem informasi ini mengacu pada beberapa manfaat yang akan diperoleh oleh organisasi ketika organisasi tersebut dapat menerapkan sistem informasi, antara lain sebagai berikut :
-          Meningkatkan kinerja organisasi atau perusahaan dengan cara memperhatikan tingkat produktivitas, memperhatikan pengambilan keputusan, menurangi biaya, memperhatikan pelayanan pada customer.
-          Terkait pada proses planning, pengerjaan, dan controlling terhadap arus kerja organisasi atau perusahaan.
-          Mengatur dan menyelaraskan subsistem yang ada dalam organisasi dan perusahaan yang bersangkutan.
Menurut Rasto (Rasto, 2015), organisasi yang menerapkan sistem informasi dengan baik dapat mencapai enam tujuan bisnis pada umumnya, yaitu sebagai berikut :
1)      Keunggulan dalam segi operasional
Sebuah perusahaan pada dasarnya akan terus melakukan perbaikan mengenai sejauh mana efesiensi operasi kerja, agar terus dapat mencapai tingkat profitabilitas yang diinginkan sesuai rencana. Dalam hal ini, dibutuhkan peran manajer yang dapat menggunakan sistem informasi dan teknologi untuk mencapai tujuan dari perusahaan.

2)      Produk, jasa, dan model bisnis baru
Sistem informasi dan teknologi komunikasi merupakan alat bagi perusahaan untuk terus berinovasi menciptakan produk dan model bisnis yang baru.

3)      Hubungan pelanggan dan pemasok
Ketika owner atau pemiliki bisnis dapat melayani pelanggan dengan baik, maka biasanya para pelanggan akan melakukan repeat order. Tentu saja hal tersebut dapat meningkatkan keuntangan bisnis yang dikelola.

4)      Pengambilan keputusan yang semakin baik
Banyak manajer yang mengambil keputusan berdasar dari sumber informasi yang kurang akurat dan cenderung tidak terpercaya, dan kebanyakan manajer hanya percaya pada prediksi semata. Maka hasil yang didapatkan pun dapat berlebih dan dapat pula kurang. Semua itu terjadi karena kantor tidak menerapkan sistem informasi yang baik dan kuat. Maka dari itu, sistem informasi memungkinkan manajer menggunakan data-data terbaru untuk mengambil keputusan dalam menjalankan bisnis.

5)      Keunggulan kompetitif
Perusahaan dapat melakukan sesuatu yang lebih dari para pesaing lainnya, misalnya dari segi harga yang lebih murah untuk produk unggulan, adanya fast respond kepada pelanggan maupun pemasok. Hal-hal tersebut dapat meningkatkan penjualan dan keuntungan yang lebih tinggi dari para pesaing.

6)      Kelangsungan usaha
Perusahaan menjadikan sistem informasi dan teknologi informasi sebagai ladang untuk berinvestasi karena perusahaan memang sangat membutuhkannya untuk  memperlancar kegiatan bisnis.

Manfaat sistem informasi

            Sistem informasi yang sangat dibutuhkan dalam kantor memiliki manfaat yang mendatangkan keuntungan tersendiri bagi kantor, manfaat sistem informasi tersebut antara lain sebagai berikut :
-          Dengan adanya sistem informasi, kantor akan terus melakukan penilaian dan perbaikan terkait efesiensi operasi demi meningkatkan kualitas kerja dan demi kemajuan organisasi.
-          Untuk memberikan gambaran terkait produk dan layanan baru, kantor dapat menggunakan sistem informasi untuk menyajikannya.
-          Di dalam kantor pasti memerlukan informasi yang bersifat up to date atau berita paling terkini yang diperuntukkan bagi semua pegawai terutama manajer dan direktur untuk mengambil keputusan.
-          Pada dasarnya sistem informasi berhubungan dengana arus komunikasi. Maka dari itu, sistem informasi dapat membuat arus komunikasi yang lancar di antara pimpinan dan bawahan.
-          Sistem informasi dapat membuat sebuah organisasi bertahan lama karena informasi yang cenderung kuat. Dengan informasi yang kuat maka kantor akan dapat mencapai tujuan dengan cepat.
-          Ditengah persaingan bisnis yang sangat ketat, maka kantor membutuhan satu sumber daya yang vital, yaitu sumber daya sistem informasi yang berguna untuk memberikan informasi dan data terbatu, yang digunakan pimpinan sebagai referensi dalam menjalankan kegiatan kantor dan dalam hal mengatur para pegawainya.
-          Dengan adanya sistem informasi dapat mempercepat kerja pegawai, dan meningkatkan kualitas hasil kerja pegawai. Dengan begitu, akan menciptakan citra dan image baik bagi perusahaan itu sendiri.

Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen menurut Ida Nuraida (Nuraida, 2012) adalah suatu jenis sistem yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
-          Sistem yang bersinergi dan bekerja sama
-          Sistem yang terdiri dari sekumpulan orang, alat, ataupun prosedur
-          Elemen-elemen di dalamnya merupakan satu kesatuan dan saling berinteraksi satu sama lain.
-          Sistem ini dirancang untuk melakukan proses pengolahan informasi. Sistem informasi manajemen ini juga mampu mengendalikan manajemen yang baik melalui pembuatan keputusan yang baik.
Sistem informasi manajemen biasanya dikaitkan erat dengan sebuah teknologi, karena teknologi merupakan bagian dari sumber daya kantor yang paling dibutuhkan, di samping sumber daya manusia, perusahaan, dan prosedur kerja yang tercipta didalamnya. Sistem informasi manajemen dapat berupa sistem manual ataupun berbentuk sistem komputer yang masing-masing sistem dapat terpadu untuk memberikan informasi yang dapat mendukung kegiatan kantor seperti proses operasi, manajemen, dan fungsi pengambilan keputusan suatu organisasi atau perusahaan.
Menurut Ahmad dan Munawir (Ahmad & Munawir, 2018) mengemukakan bahwa tujuan dari sistem informasi manajemen itu sendiri adalah untuk mencapai suatu situasi di mana data dan fakta diolah saat diterima, dan informasi diperoleh pada saat yang tepat sehingga dapat berpengaruh positif pada saat pengambilan keputusan. Dengan demikian, sistem informasi manajemen memiliki fungsi-fungsi kunci yaitu :
-          SIM merupakan sebuah sistem yang terdiri dari manusia dan mesin yang saling terintegrasi
-          SIM dirancang dan diimplementasikan untuk dapat menyajikan informasi yang dibutuhkan
-          SIM digunakan untuk mendukung dalam hal fungsi operasi manajemen serta dalam hal pengambilan keputusan dalam suatu organisasi oleh manajemen.
Ahmad dan Munawir (Ahmad & Munawir, 2018) menyebutkan bahwa SIM memiliki beberapa karakteristik utama yakni sebagai berikut :
-          Bahwa SIM beroperasi pada tugas-tugas yang sifatnya tertruktur, seperti prosedur kerja, pengambilan keputusan oleh manajemen, keakuratan sistem informasi, format laporan, dan lain sebagainya.
-          SIM bertujuan untuk meningkatkan efesiensi dan efektivitas pekerjaan serta mengurangi biaya.
-          SIM dapat membantu pegawai menyediakan laporan untuk keperluan pengambilan keputusan oleh manajemen.
-          SIM dapat mempermudah akses informasi ketika manajemen memerlukannya.

Dimensi Sistem Informasi

            Sistem informasi pada hakikatnya tidak akan terlepas dari tiga unsur yatu organisasi, manajemen, dan teknologi, seperti yang dikatakan Ahmad dan Munawir dalam bukunya Sistem Informasi Manajemen (Ahmad & Munawir, 2018). Tiga unsur tersebut sangatlah penting bagi keberadaan sistem informasi dalam kantor, dan saling berkaitan satu sama lain. Tiga unsur tersebut adalah sebagai berikut :
1)      Organisasi
Organisasi merupakan sekumpulan orang yang tergabung membentuk struktur formal dan bersifat stabil artinya tidak mudah berubah baik dari segi struktur maupun segi manfaat organisasi tersebut.
Dalam organisasi pasti memiliki struktur organisasi, maka di sana akan terdapat pembagian kerja dan pengelompokan kerja sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing departemen yang ada. Oleh sebab itu, diperlukan sikap kepemimpinan pada diri pemimpin dalam mengatur pembagian kerja kepada pegawai agar adil dan sesuai kemampuan para pegawainya. Dalam hal ini, sistem informasi akan berperan sebagai fasilitator untuk dapat meningkatkan kinerja organisasi tersebut dengan melakukan pengaturan struktur organisasi.
2)      Manajemen
Manajemen adalah yang menjalankan tugas dan wewenang dalam setiap tingkatan atau level di struktur organisasi tersebut. Dalam hal ini peran manajemen adalah sebagai berikut :
-          Manajemen berperan untuk menentukan sistem informasi seperti apa yang harus digunakan oleh organisasi.
-          Manajemen pun berperan untuk melakukan controlling terhadap sistem informasi yang telah ditentukan.
-          Manajemen pun melakukan planning dalam mengembangkan sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi dan sesuai dengan perkembangan teknologi yang  mutakhir.

3)      Teknologi
Sistem informasi merupakan sebuah teknologi yang menunjang manajemen dalam hal pengambilan keputusan, membantu dalam pemecahan masalah, serta membantu dalam proses operasional maupun manajemen dan organisasi.



Terlihat pada gambar tersebut adanya keterkatian sistem informasi yang memiliki tiga pilar utama yatu organisasi, manajemen, dan teknologi. Manajemen tidak akan dapat mengabaikan sistem informasi karena sebuah sistem informasi akan mempengaruhi  proses dalam manajemen mulai dari planning, pengambilan keputusan oleh manajer, mengatur para pegawai, dan bagaiman seorang manajer dapat mencapai tujuan organisasi.
Hal-hal tersebut dapat dicapai oleh manajemen  dengan cara melaksanakan penetapan bobot atau nilai (value) dari setiap tujuan, menetapkan minimum standar pelayanan, dan menetapkan standar operationg procedure (SOP) pelayanan yang baku pada customer.
Semakin meningkatnya dunia sistem informasi membuat manajemen akan terus visioner dan membuat rencana jauh ke depannya. Aktivitas yang akan dilakukan lima atau sepuluh tahun ke depan akan bergantung pada sistem informasi yang akan dilaksanakan dan diterapkan saat ini. Contohnya, untuk meningkatkan produktivitas kinerja para pegawai maka akan sangat bergantung pada beberapa jenis dan kualitas serta kuantitas dari sistem informasi organisasi yang dijalankan.

Jenis sistem informasi di kantor

            Jenis sistem informasi yang tersedia di kantor berbeda-beda, tergantung kebutuhan dan tergantung tingkatan manajemen di sebuah organisasi atau perusahaan. Contohnya saja bagi seorang top manager informasi yang dibutuhkannya berupa informasi singkat seperti hanya selembar disposisi saja. Namun bentuk informasi yang rinci dan detail dibutuhkan oleh middle dan lower manager, karena kemampuan menginterpretasikan informasi dari tingkat menengah hingga ke bawah lebih ke arah informasi operasional.
Oleh sebab itu, terdapat beberapa jenis sistem informasi yang digunakan di kantor sesuai dengan level manajemen. Berdasar fungsional, output dari sistem informasi antara lain sebagai berikut :
1)      Transaction Processing System
Sistem ini merupakan sistem yang bertugas untuk melakukan pencatatan transaksi di kantor yang bersifat rutin dan dilakukan secara harian. Contoh transaksi tersebut misalnya penjualan, penggajian karyawan, keputusan kredit, dan lain-lain. Sistem ini biasanya digunakan oleh manajer operasional untuk membantu dalam melacak aliran-aliran transaksi di sebuah organisasi.
2)      Office Automation System
Sistem ini merupakan sistem yang berfokus pada aliran komunikasi dan koordinasi antar departemen di kantor, bisa juga dilakukan pada manajemen tingkat bawah. Sistem ini memiliki fungsi untuk dapat menangani dokumen yang dibutuhkan serta mengatur bagian operasional di kantor.
3)      Management Information System
Dalam membuat keputusan, bagian middle manager pasti akan membutuhkan sistem untuk melakukan monitoring dan  controlling. Dalam hal ini, ada yang disebut sebagai Management Information System yang dapat membantu menyediakan informasis berupa laporan organisasi yang terkini. Informasi tersebut digunakan sebagai bahan evaluasi dan bahan perencanaan untuk masa yang akan datang agar lebih akurat.
4)      Decision Support System
Sistem ini merupakan sistem yang dapat mendukung manajer dalam memutuskan keputusan yang bersifat tidak rutin. Sistem ini terfokus pada pengambilan keputusan dan hasil analisa manajer. Sistem ini dijalankan pada semua level manajemen. Sistem ini sering membawa informasi dari sumber informasi eksternal, misalnya harga saham saat ini ataupun harga produk dari pesaing. Sistem ini menyediakan alternatif informasi berupa hasil analisis untuk pengambilan keputusan menggunakan berbagai model informasi yang tersedia.
5)      Expert System
Sistem ini berfokus pada saran dari para pakar, konsultan, dan analisa. Dijalankan pada semua level manajemen. Sistem ini bertujuan untuk menyediakan alternatif keputusan berdasarkan pertimbangan pakar (expert logical reasoning)
6)      Neuro Fuzzy
Sistem ini berfokus pada keputusan yang telah diambil oleh manajer. Dijalankan pada semua level manajemen. Bertujuan untuk menyediakan alternatif keputusan melalui pengenalan pola-pola.
7)      Executive Information System (EIS)
Sistem ini berfokus pada kemudahan akses, yang dijalankan pada top manajemen. Tujuan dari EIS ini adalah agar top manajemen memiliki kemudahan dan kecepatan mengakses informas terhadap data atau informasi baik dari internal ataupun eksternal.


Sumber daya sistem informasi di kantor

            (Rasto, 2015) Menurut Rasto dalam bukunya Manajemen Perkantoran Paradigma Baru menyebutkan bahwa terdapat lima unit sumber daya sistem informasi dalam kantor yang terdiri dari sumber daya manusia, sumber daya perangkat keras (hardware), sumber daya perangkat lunak (software), sumber daya data, dan sumber daya jaringan. Berikut ini adalah penjelasan dari ke lima sumber daya utama sistem informasi :
1.      Sumber daya manusia (brainware)
SDM merupakan unsur yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan pengoperasian dari seluruh sistem operasi yang ada. Sumber daya manusia terdiri dari end user dan spesialis sistem informasi.
-          Pengguna akhir (end user)
Sering disebut users atau clients merupakan orang-orang yang menggunakan sistem informasi dan menghasilkan informasi itu sendiri. Contoh dari pengguna akhir misalnya seorang pelanggan, penjual, akuntan, manajer, pegawai, dan lain sebagainya. Berbeda hal nya dalam dunai bisnis, pengguna akhir nya adalah knowledge workers yakni orang-orang yang menghabiskan waktu mereka untuk berkomunikasi dan bekerja sama dalam tim untuk menciptakan, mengolah, menggunakan, dan mendistribusikan informasi.
-          Spesialis informasi
Merupakan orang yang dapat membangun, mengembangkan, dan mengoperasikan sistem informasi. Orang yang termasuk ke dalam spesialis sistem informasi adalah seperti seorang sistem analis, adaministrator database (DBA), spesialis jaringan, programmer, program developer, sistem analis, operator sistem, teknisi, dan pegawai administrasi sistem informasi.
 Seorang sistem analis bertugas untuk mendesain sistem informasi sesuai kebutuhan informasi dari end user. Seorang sistem analis menggunakan pengetahuan aplikasi komputer yang dimilikinya untuk melakukan problem solving dan troublehooting mengenai masalah bisnis yang dibawahi langsung oleh petunjuk manajer sistem. Fungsi dari sistem analis adalah untuk mengidentifikasi masalah yang ada pada user, memberi spesifikasi dan sasaran pada user untuk memenuhi kebutuhannya, memilih alternatif pemecahan masalah, serta melakukan perencanaan sekaligus penerapan rancangan sistem yang dibutuhkan oleh user.
Sementara seorang programmer merupakan orang yang membuat dan menulis kode program atau aktivitas coding untuk nantinya menjadi sebuah aplikasi, yang dibuat berdasar rancangan bangun program yang dibuat oleh sistem analis. Seorang programmer bertanggung jawab atas pembuatan program-program pada komputer.
Terdapat juga seorang administrator database yang memiliki tugas dan tanggung jawab dalam hal pengelolaan data, sorting data, membuat laporan, melakukan update pada database, hingga menjaga keamanan dan kerahasiaan data-data yang ada apda sistem.
Kemudian, terdapat seorang spesialis jaringan, yang merupakan sesorang yang diberi tanggung jawab dan tugas untuk melakukan instalasi jaringan, merawat insfrastruktur jaringan, dan melakukan troubleshoot ketika ada jaringan yang down. Dengan adanya seorang spesialis jaringan, maka kinerja komunikasi pada data dan informasi dalam sebuah sistem informasi akan terjamin keabsahannya dan kekuatannya.
Sementara itu, operator sistem bertugas untuk membantu dalam memonitoring dan mengoperasikan sistem komputer, mengoperasikan komputer, melakukan proses input data, dan menyiapkan segala data yang dibutuhkan.
2.      Sumber daya perangkat keras (Hardware)
Sumber daya hardware terdiri dari seluruh perangkat fisik dan bahan-bahan yang akan digunakan dalam proses pengolahan informasi. Sumber daya hardware tidak hanya mesin seperti komputer saja, tetapi semua media data seperti kertas dan disk magnetik atau optik juga termasuk ke dalam hardware. Hardware dalam sistem informasi berbasis komputer terdiri atas poin berikut :
-          Sistem komputer
Terdiri atas unit-unit pengolahan pusat yang berisi microprocessor dan berbagai perangkat yang saling berhubungan satu sama lain.
-          Perangkat komputer
Terdiri dari perangkat masukan, perangkat keluaran, dan perangkat penyimpanan data. Contoh perangkat masukan adalah seperti keyboard dan  mouse. Sementara itu, contoh perangkat keluaran adalah seperti layar monitor dan printer. Contoh untuk perangkat penyimpanan data adalah seperti magnetik atau optical disk drive, flash drive.

3.      Sumber daya perangkat lunak (Software)
Sumber daya perangkat lunak atau disebut software merupakan kumpulan isntruksi dalam pemrosesan informasi. Sebuah perangkat lunak tidak hanya berisi kumpulan isntruksi operasi program komputer saja, tetapi juga berisi kumpulan instruksi dalam pemrosesan informasi secara manual yang biasa disebut sebagai prosedur. Berikut ini adalah contoh dari sumber daya perangkat lunak yang biasa digunakan dalam kantor :
-          System software, merupakan sebuah program sistem operasi yang melakukan pengontrolan dan menduung pengoperasian dari sistem komputer. Contoh dari sistem operasi komputer yang populer adalah Windows dan Linux.
-          Application software, merupakan sebuah program aplikasi yang dapat digunakan dan dioperasikan oleh end user. Program analisis penjualan, penggajian karyawan, program pengolah kata, program pengolah angka, adalah beberapa contoh dari application software ini.
-          Prosedur, merupakan sebuah instruksi atau petunjuk operasi bagi orang-orang yang ingin menggunakan sistem informasi. Misalnya adalah instruksi untuk mengisi formulir kertas, atau isntruksi untuk menggunakan sebuah aplikasi.

4.      Sumber daya data
Data merupakan bahan mentah yang akan dijadikan sebagai informasi untuk diolah. Data merupakan  sumber daya yang sangat berharga bagi sebuah organisasi. Oleh sebab itu, data harus dikelola seara efektif dan efisien seperti sumber daya lainnya dengan tujuan untuk memberikan keuntungan bagi seluruh stakeholders dalam organisasi. Data dalam organisasi memiliki macam-macma bentuk, antara lain :
-          Data alphanumeric yaitu data yang terdiri dari angka, huruf, dan karakter lainnya untuk menggambarkan sebuah transaksi bisnis dan hal-hal lainnya.
-          Data teks yaitu data yang terdiri dari kalimat dan paragraf yang digunakan dalam sebuah komunikasi tertulis seperti surat dan lain-lain.
-          Data gambar yaitu data yang berbentuk grafis dan angka, ataupun foto dan video.
-          Data audio yaitu data yang berbentuk suara manusia ataupun suara yang lainnya.

5.      Sumber daya jaringan
Dalam teknologi telekomunikasi dan jaringan seperti internet, intranet, maupun ekstranet sangatlah penting untuk keberlangsungan e-commerce dan e-business  berbasis komputer. Sebuah jaringan telekomunikasi meliuti komputer, prosesor komunikasi, dan perangkat lainnya yang memiliki keterkaitan dan dikontrol oleh software komunikasi.
Dalam sumber daya jaringan, teknologi komunikasi dan jaringan merupakan sebuah komponen sumber daya besar dari semua sistem informasi. Sumber daya jaringan tersebut meliputi :
-          Media komunikasi, misalnya kabel seat optik, teknologi satelit nirkabel, dan sebagainya.
-          Infrastruktur jaringan. Secara umum, infrastruktur jaringan menekankan pada hardware, software, dan teknologi yang diperlukan untuk pengoperasian dan penggunaan jaringan komunikasi. Contoh dari communications processor adalah modem dan prosesor antar-jaringan, dan contoh dari communications control software seperti sistem operasi jaringan dan aplikasi browser internet.


Aktivitas Utama Sistem Informasi

            (Rasto, 2015) Rasto dalam bukunya Manajemen Perkantoran Paradigma Baru menyebutkan bahwa terdapat lima aktivitas utama dalam sistem informasi yaitu sebagai berikut :
1)      Input data
Proses input data berawal dari transaksi bisnis. Kegiatan input data ini meliputi : data entry seperti pencatatan dan pengeditan. End users memasukkan data secara langsung ke dalam sistem komputer atau merekam data transasksi pada berbagai jenis media seperti kertas dan lain-lain. Setelah di input, data bisa ditransfer melalui berbagai macam media dan dibaca oleh mesin.
2)      Pengolahan data menjadi informasi
Kegiatan pengolahan data yang dimulai dari mengorganisasikan, menganalisis, dan memanipulasi data akan megubah data menjadi informasi yang berguna bagi user.
3)      Output produk informasi
Tujuan dari sistem informasi adalah untuk menghasilkan informasi yang tepat dan akurat bagi para end users. Produk informasi ini dapat berupa pesan, formulir, gambar, laporan, video, audio, multimedia, dan produk kertas.
4)      Penyimpanan data
Penyimpanan merupakan sebuah komponen dasar dari sistem informasi. Kegiatan penyimpanan meliputi memelihara data secara terorganisir, sehingga ketika akan digunakan dan dibutuhkan sewaktu-waktu maka data tersebut tersedia dengan baik.
5)      Pengendalian kinerja sistem
Sebuah sistem informasi harus dapat menghasilkan feedback  mengenai segala aktivitas input, pemrosesan, output, hingga penyimpanan. Feedback ini harus dipantau dan dievaluasi untuk memastikan bahwa kinerja sistem telah memenuhi standar kinerja. Kegiatan sistem harus disesuaikan agar produk informasi yang tepat dapat dihasilkan bagi end user.


Tipe Informasi Yang Dibutuhkan

            Semua manajer memerlukan tipe informasi yang berbeda-beda. Masing-masing tipe informasi ini memiliki arti yang berbeda pula untuk setiap tingkatan manajemen di kantor. Tipe informasi yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
-          Bagi top manager
Informasi yang dibutuhkan oleh top manager adalah menyangkut lingkungan internal atau eksternal organisasi seperti tentang pesaing, pemerintahan, customer, ataupun masalah politik dan ekonomi. Maka dari itu, top manager akan menghasilkan informasi berupa pemecahan masalah, untuk membantu manajemen dalam pengambilan keputusan ketika memecahkan masalah yang sedang terjadi di kantor.
-          Bagi middle manager
Bagi middle manager, informasi yang dibutuhkan adalah menyangkut organisasi perusahaan. Maka dari itu, middle manager akan menghasilkan informasi berupa pengarah perhatian, untuk membantu manajemen dalam memusatkan perhatian pada hal-hal yang menyimpang.
-          Bagi the first line manager
Bagi first line manager, informasi yang dibutuhkan adalah mengenai pokok dalam bidang kegiatan kerja yang menjadi tugas dan tanggung jawab mereka secara rutin seperti informasi tentang hal-hal operasional. Maka dari itu, the first line manager akan menghasilkan informasi berupa pengumpulan data, berupa akumulasi data untuk mengevaluasi kinerja bawahannya.


Pengembangan SIM dalam perusahaan

Bila sebuah sistem informasi manajemen dalam perusahaan dirasa kurang up to date dan tidak memiliki kemampuan lagi untuk memfasilitasi setiap kegiatan manajemen yang ada, berarti sistem informasi manajemen tersebut haruslah dikembangkan lebih lanjut. Sebuah pengembangan SIM secara umum terdiri dari  tahap siklus yaitu tahap perencanaan, analisa, rancangan, penerapan, dan penggunaan. Tahapan-tahapan ini biasa disebut sebagai siklus kehidupan sistem.
Pada tahap perencanaan, brainware atau spesialis informasi melakukan support pada manajer untuk mengatur kebutuhan akan sistem informasi bagi perusahaan atau organisasi. Pada tahap analisa, manajer melakukan pengaturan pada pelaksanaan berbentuk penelitian sistem oleh brainware pada tahap rancangan, brainware atau spesialis informasi mendesain ulang sistem agar sesuai dengan kebutuhan organisasi. Pada tahap penerapan, seorang manajer harus mengatur pengaplikasian sistem yang telah dirancang dengan baik. Pada tahap penggunaan, sistem informasi yang tlah dibuat dapat diimpelementasikan sesuai perintah manajer kantor.


SOP (Standar Operating Procedure)

Keunggulan dari sebuah sistem informasi saat ini adalah dengan adanya SOP atau Standar Operation Procedure yang harus ada dalam setiap organisasi atau perusahaan dalam menjalankan aktivitas kantornya. Sistem informasi manajemen bisa dilihat wujudnya dalam sebuah prosedur dalam kantor.  SOP biasa ditemukan di berbagai tempat yang memerlukan kegiatan atau pekerjaan rutin seperti kantor. Oleh karena itu, SOP biasanya dibuat dan dijalankan untuk membantu pekerjaan kantor tersebut.
SOP itu sendiri merupakan aturan yang berisi langkah-langkah yang harus dikerjakan oleh seseorang saat dirinya memasuki lingkup sistem kerja. Langkah-langkah yang ada didalamnya dibuat secara teratur dan sesuai urutan kerja, secara rinci dan detail namun tetap ringkas dan jelas, serta bersifat konsisten yang berarti SOP ini berisi kegiatan yang memang dijalankan secara terus menerus, bukan hanya dalam satu waktu saja.
SOP dibuat untuk dapat memudahkan pekerjaan seseorang dan mengefesiensikan waktu pengerjaannya, dan agar pegawai dapat mencapai tujuan pekerjaannya sesuai instruksi serta standar atau acuan kerja yang telah ditetapkan sebelumnya. Karena apabila pekerjaan dapat terselesaikan sesuai dengan instruksi, maka dapat dikatakan bahwa pekerjaan tersebut berhasil.
SOP terdiri dari standar yang bermakna sebuah acuan atau patokan dalam menjalankan sesuatu seperti jumlah, waktu, dan lain sebagainya. Kemudian operating merupakan sebuah metode dan cara yang bersifat teknis yang biasa disebut sebagai instruksi untuk menjalankan sesuatu. Kemudian procedure merupakan runtutan langkah kerja yang berurut dalam menyelesaikan pekerjaan di kantor.
Bentuk-bentuk SOP bisa terdiri dari berbagai macam yaitu deskriptif atau narasi di mana SOP disajikan dalam bentuk langkah proses dan kalimat-kalimat yang jelas. Kemudian tipe hirarki atau tabel di mana SOP disajikan dalam tingkatan-tingkatan. Kemudian terdapat format grafis di mana SOP disajikan dalam bentuk gambar, grafis, lambang yang baku seperti flowchart ataupun dalam DFD.
Dalam membuat SOP, terdapat beberapa prinsip yaitu sebagai berikut :
1.      Pahami terlebih dahulu pekerjaan rutin yang akan dibuatkan SOP nya.
2.      Pahami terlebih dahulu kebutuhan dan keinginan karyawan seperti apa dalam mengerjakan pekerjaannya.
3.      Gunakanlah kalimat yang ringkas, pendek, langsung, sederhana, dan tidak bertele-tele.
4.      Lalu tentukan format SOP yang akan digunakan apakah format narasi, hirarki/tabel, atau grafis.
5.      Lakukanlah pengujian pada karyawan diluar staff aslinya, misalnya SOP untuk divisi pemasaran maka lakukanlah pengujian pada pegawai di divisi keuangan, sehingga apabila pegawai di divisi keuangan tersebut selama melakukan pengujian SOP dapat melaksanakan SOP, maka dapat dikatakan SOP tersebut mudah untuk diikuti dan tidak membingungkan pegawai meskipun berasal dari divisi yang berbeda.
6.      Pastikan bahwa SOP tersebut terperinci, jelas, dan mampu mencapai standar dan target yang dicanangkan.
7.      Simpanlah dokumen SOP tersebut di kantor pusat dan kantor cabang/unit agar semua elemen kantor dapat melakukan dan menjalankan SOP yang telah dibuat tersebut.


Sistem informasi dan kinerja di kantor

            Sistem informasi merupakan suatu kesatuan yang utuh yang terdiri dari elemen-elemen yang saling bekerja sama satu sama lain, dengan kegiatan inti yaitu mencatat informasi, mengolah informasi, menyajikan informasi, dan mendistribusikan informasi. Sistem informasi di kantor sangatlah dibutuhkan keberadaannya karena fungsinya yang sangat membantu pekerjaan di kantor.
            Menurut Sutiyadi (Sutiyadi, 2017), kinerja merupakan sebuah prestasi kerja, di mana hasil kerja tersebut terdiri dari kualitas dan kuantitas pekerja dalam melaksanakan dan menyelesaikan segala pekerjaan serta tanggung jawabnya  yang diperoleh secara formal ataupun informal dalam kantor. Kinerja merupakan hasil dari proses kerja, yang dapat berbentuk kerja produktif ataupun kerja tidak produktif. Bila dalam bekeja pegawai tersebut dinilai produktif, maka hasil kinerja nya pun akan positif, begitupun sebaliknya.
            Sistem informasi hadir sebagai jembatan antara teknologi dan kinerja karyawan menuju profabiltas perusahaan yang terus meningkat. Sistem informasi merupakan sebuah sistem yang harus ada, dan karyawan adalah sumber daya sistem informasi yang harus bisa menggunakan sistem informasi dengan baik dan benar. Dengan kemudahan teknologi yang ada saat ini, bukan isapan jempol belaka jika terdapat pernyataan bahwa setiap karyawan di masa moderen ini diwajibkan memahami  dan dapat mengoperasikan sistem informasi yang ada di kantor.
            Sistem informasi ini sangatlah berguna bagi para karyawan. Apapun bentuk dan jenis sistem informasi tersebut, para karyawan dapat dibantu pekerjaannya oleh sistem informasi ini. Karena selain untuk mempercepat pekerjaan, sistem informasi ini juga dapat meningkatkan kredibilitas perusahaan itu sendiri, karena telah menerapkan teknologi mutakhir di dalam operasional kantornya.
Memang pada dasarnya sistem informasi tidak akan  terlepas pada dunia teknologi yang semakin pesat perkembangannya. Oleh karena itu, untuk menyeimbangkan hal tersebut, perusahaan atau organisasi harus mampu memberdayakan sumber daya sistem informasi dengan baik. Contohnya dari sisi sumber daya perangkat keras, maka carilah perangkat keras yang memang mumpuni dan berkualitas baik untuk menunjang sistem informasi tersebut, dari segi perangkat lunak maka gunakanlah aplikasi atau software yang mudah digunakan oleh para pegawai dan tidak menyulitkan dan tetap memegang prinsip efektif dan efisien, hal ini berlanjut pada sisi sumberdaya manusia atau brainware, agar sistem informasi tersebut berjalan sesuai rencana, maka carilah sistem analis, programmer, spesialis jaringan yang memang mumpuni dan kompeten dalam bidangnya.
            Bila persyaratan sistem informasi sudah terpenuhi, maka pegawai akan mudah dalam menyelesaikan pekerjaannya. Contohnya saja seperti sistem informasi penggajian karyawan, pegawai dapat menggunakannya dengan bijak dan cepat untuk terus melakukan update informasi dan data entry untuk kemudian informasi tersebut dapat digunakan oleh siapa saja yang ada di dalam departemen HRD.
            Menurut Maryuni (Maryuni, 2016) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan dalam penggunaan sistem informasi di kantor, yaitu sebagai berikut :
1)      Biaya transaksi
Sebuah sistem informasi memang dapat membantu kantor untuk dapat menurunkan dalam hal biaya transaksi, sehingga membuat hal tersebut lebih bernilai bagi organisasi atau perusahaan ketika akan melakukan kegiatan kontrak dengan pemasok dari luar.
2)      Perilaku
Teknologi informasi dan komunikasi pada kantor memungkinkan perilaku para pegawai untuk ikut serta mempromosikan nilai-nilai yang ada.
3)      Keputusan dan pengawasan
Sistem informasi dapat membuat pegawai di kantor untuk membuat keputusan dibawah tekanan.
4)      Sosiologi
Pertumbuhan hirarki dan stuktur birokrasi serta SOP untuk menghadapi lingkungan bisnis yang tidak stabil bagi kantor.
5)      Agensi
Memungkinkan kantor untuk mengurangi biaya manajemen dan meningkatkan laba perusahaan.
6)      Budaya
7)      Teori politik


PENUTUP

Kesimpulan

Sistem informasi merupakan sistem yang dapat membantu kelancaran pekerjaan-pekerjaan kantor di sebuah organisasi ataupun perusahaan. Sistem informasi berisi mengenai sistem formal yang digunakan sebagai bentuk pelaporan, pengelompokan data, dan penyebaran atau pendistribusian informasi kepada seluruh orang-orang yang ada dalam perusahaan atau organisasi, dalam hal ini adalah pegawai atau karyawan di kantor.
Betapa pentingnya urgensi sistem informasi bagi sebuah perusahaan atau organisasi, yang hidup dan dapat bertahan karena adanya arus informasi yang kuat di dalamnya. Sehingga sebuah organisasi atau perusahaan tidak boleh memandang remeh terhadap sebuah sistem informasi. Perusahaan atau organisasi harus menjadikan pembangunan sistem informasi ini menjadi sebuah investasi jangka panjang, karena seiring perkembangan teknologi, sistem informasi akan terus berkembang pula menuju sebuah mode terkomputerisasi.
Maka dari itu, sebuah sistem informasi diharapkan mampu untuk dapat meningkatkan poduktivitas karyawan dan pegawai dalam melaksanakan pekerjaan di kantor, berkat arus informasi yang kuat, dan pendistribusian informasi yang merata, sehingga tak satupun pegawai yang kurang informasi.


Saran

                Berdasarkan keterangan tersebut, dapat dikatakan bahwa sistem informasi ini menjadi hal yang sangat urgent dan sangat vital keberadaannya. Maka dari itu, terdapat saran-saran yang dapat dilakukan oleh perusahaan atau organisasi mengenai sistem informasi di kantor, yaitu sebagai berikut :
-          Sebaiknya setiap kantor pada era moderen ini menerapkan sistem informasi untuk mempermdah mobilisasi arus informasi baik internal ataupun eksternal.
-          Apabila perusahaan atau organisasi telah memiliki sistem informasi yang terpadu, maka hendaknya perusahaan atau organisasi dapat memeliharanya dengan baik dan diperhatikan dengan baik, melalui sumberdaya sistem informasi yang ada di kantor.
-          Perusahaan atau organisasi harus menyadari bahwa memberdayakan sumber daya sistem informasi sangatlah penting karena dasar dari pembangunan sistem informasi kantor adalah sumber daya sistem informasi itu sendiri, yang terdiri dari hardware, software, dan brainware.
-          Sebaiknya setiap pegawai atau karyawan kantor menyadari peihal sistem informasi yang ada di kantor, dan harus dapat menerima serta beradaptasi dengan cepat terhadap teknologi dan inovasi terbaru dalam dunia sistem informasi, sehingga dibutuhkan brainware yang tetap melek teknologi atau biasa disebut tidak gagap teknologi.


DAFTAR PUSTAKA

                                                                   

Ahmad, L., & Munawir. (2018). Sistem Informasi Manajemen - Buku Referensi. Banda Aceh: Lembaga Komunitas Informasi Teknologi Aceh.
Maryuni, D. E. (2016). Sistem Informasi Mempengaruhi Kinerja di Kantor. Jurnal Sitem Informasi, 1-13.
Nuraida, I. (2012). Manajemen Administrasi Perkantoran. Yogyakarta: Kanisius Media.
Rasto. (2015). Manajemen Perkantoran : Paradigma Baru. Bandung: CV. ALFABETA.
Sayuti, A. J. (2013). Manajemen Kantor Praktis. Bandung: CV. ALFABETA.
Sutiyadi. (2017). Analisis Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer, Pelatihan dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta. Jurnal Riset Manajemen, 53-62.