PENGARUH SISTEM INFORMASI DALAM MENINGKATKAN KINERJA
DI KANTOR
(The Effect of
Information Systems in Improving Employee’s Performance at an Office)
Oleh:
Ingka Fitria
Maysarah – 2B ABS
NIM 175211044
Program Studi D3
Administrasi Bisnis
Jurusan
Administrasi Niaga
Politeknik Negeri
Bandung
Dosen pembimbing :
Dr. Harmon Chaniago, Drs., M.Si.
ABSTRACT
On this globalization era, an ofiice must follow an
evolution of modern world in every side of life. One of this side is from
office information system. This journal will explain about how is the effect of
information system to improve
performance producitivity of employees at the office by use searching method a
trusted source of information. An information is an important and valuable
resource for an office, because if an information can not managed properly so
all the acitvity on an organization can not work clearly. With an development
of information technology and communication nowadays especially an internet,
have brought every people in the world do they activities more accurate, on
time, and high quality of work life. Office information system is intended to
be an equipment for organization or an institution that occupy an office, to
make an information, process an information, use an information, and ditribute
an information. As is information system exist, all the information that has
been processed will be treated very effective and efficient as well, because an
information system is go up by human resources that very qualified on it’s
scope. If it’s already built up an information system that very strong, so the
level of productivity in office will be increased, because with the clear
information flow will make easy all the activites in the office that have to do
everyday. With that increased improvement of productivity performance in the
office, so the profitability of an organzation will be increased too.
Keywords : information,
information system, organization, performance.
ABSTRAK
Pada zaman globalisasi ini, sebuah kantor harus
mengikuti perkembangan dunia moderen dalam segala sisi. Salah satunya adalah
dari sisi sistem informasi kantor. Jurnal ini akan menjelaskan mengenai
pengaruh sistem informasi terhadap produktivitas kinerja para pegawai di kantor
dengan menggunakan metode pencarian sumber-sumer informasi yang terpercaya. Informasi
menjadi sumber daya yang sangat penting dan berharga bagi kantor, karena jika
informasi tidak bisa dikelola dengan baik maka sebuah organisasi pasti tidak
akan berjalan dengan lancar dalam hal ini seluruh kegiatan kantornya. Dengan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini, khusunya internet, telah
membawa setiap orang melaksanakan aktivitas lebih akurat, tepat waktu, dan
berkualitas. Sistem informasi kantor ditujukan sebagai alat bagi organisasi
atau instansi/lembaga yang menempati kantor sebagai tempat membuat, mengolah,
memakai, dan mendistribusikan informasi itu sendiri. Dengan adanya sistem
informasi, segala informasi yang telah diproses akan diolah secara efektif dan
efisien karena sistem informasi dibangun oleh sumber daya manusia yang mumpuni
dibidangnya. Jika sudah terbangun sistem informasi yang kuat, maka tingkat
produktivitas kantor akan meningkat karena dengan arus informasi yang lancar
akan mempermudah segala pekerjaan kantor yang harus dilakukan. Dengan
meningkatnya produktivitas kantor, maka akan meningkatkan pula profitabilitas dari
organisasi itu sendiri.
Kata kunci : informasi, sistem informasi, organisasi, kinerja.
PENDAHULUAN
Latar belakang
Kantor adalah tempat di mana sekumpulan orang dalam
organisasi/instansi/lembaga mengerjakan pekerjaan kantor. Hasil utama dari
sebuah kantor adalah menghasilkan informasi. Informasi merupakan sumber daya
yang penting bagi sebuah kantor, karena informasi tersebut sangatlah berguna
bagi keberlangsungan organisasi tersebut.
Oleh karena itu, sebuah kantor dalam organisasi harus
memiliki sistem informasi yang kuat dan dapat diandalkan. Keberadaan informasi
dalam kantor harus ditunjang dengan sistem informasi kantor yang kuat dan
modern. Karena sistem informasi terdiri dari berbagai macam sumber daya yang
harus dimanfaatkan dengan baik. Oleh karena itu, dengan bantuan teknologi
moderen, sistem informasi harus dibuat terpadu dan terintegrasi. Dengan
terwujudnya sistem informasi kantor yang kuat, maka akan dapat meningkatkan
produktivitas kerja para pegawai di kantor, termasuk manajer dalam kaitannya
untuk memutuskan sebuah keputusan yang didasarkan pada informasi yang ada.
Maka dari itu, setiap perusahaan atau organisasi pun
memanfaatkan teknologi sistem informasi untuk memudahkan kegiatan kantor. Para
manajer pun dapat dengan mudah menganalisis kinerja bawahannya dengan
memanfaatkan sistem informasi. Sistem informasi kantor sangat berguna bagi
segala sumber daya kantor lainnya di samping sumber daya manusia. Sistem
informasi ini akan memudahkan organisasi untuk saling bertukar informasi dalam
sesama departemen atau dengan organisasi lain.
Urgensi informasi dan sistem informasi adalah hal yang
tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, sumber daya di kantor harus mampu
mengolah dan mengelola informasi dengan baik melalui pembangunan sistem
informasi yang baik pula bagi kantor. Karena sistem informasi kantor ini akan
memudahkan setiap pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya. Dengan akses dan
kemudahan dalam bekerja, maka akan mendatangkan keuntungan pula bagi organisasi
tersebut.
Sistem informasi kini menjadi sangat vital perannya
bagi sebuah kantor. Karena seiring perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi yang semakin pesat, sistem informasi menjadi tolak ukur kekuatan
arus informasi yang dibutuhkan oleh kantor. Sehingga kantor dalam hal ini
manajemen tidak akan segan menjadikan sistem informasi sebagai investasi jangka
panjang karena dampak positif atau manfaat yang banyak sekali dihasilkan oleh
sistem informasi tersebut, dan kegunaan sistem informasi yang sangat membantu
pekerjaan para pegawai di kantor.
Oleh karena itu, perlu kiranya sebuah kantor untuk
menggunakan sistem informasi yang up to
date sehingga kantor menjadi tempat orang-orang untuk mencari informasi dan
menghasilkan informasi demi meningkatkan profitabilitas perusahaan maupun
organisasi, dengan cara mengetahui lebih dalam mengenai sistem informasi maupun
sistem informasi manajemen yang akan dibahas lebih detail dalam bab pembahasan
dalam jurnal ini.
PEMBAHASAN
Pengertian sistem
Menurut Ida Nuraida (Nuraida, 2012) sistem merupakan sekumpulan elemen yang
di mana masing-masing elemen tersebut memiliki fungsi dan kegunaan masing-masing
yang berbeda, namun tetap saling
berkaitan dan saling berinteraksi, serta saling bergantung satu sama lain sehingga
menjadi satu kesatuan, sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Sebuah sistem yang ada memang dirancang untuk dapat
mempermudah kegiatan-kegiatan utama dari suatu organisasi/perusahaan, terutama
untuk mempermudah pekerjaan para pegawai di kantor. Contoh sistem yang ada di
kantor misalnya : sistem komputer yang terdiri dari hardware, software, brainware ; ataupun sistem akuntansi, dan lain
sebagainya.
Pengertian Informasi
Menurut Rasto (Rasto, 2015)
informasi adalah hasil dari sebuah pemrosesan data. Data yang masih mentah atau
biasa disebut raw facts masih belum bermakna
atau bisa dikatakan tidak berguna untuk bisa menjadi sebuah informasi. Maka
dari itu, untuk menjadi sebuah informasi, data harus terlebih dahulu diproses dan
diolah dengan metode-metode tertentu. Jadi, informasi itu sendiri berisikan data yang telah matang dan telah melalui proses pengolahan data, menjadi suatu kesimpulan yanng pada akhirnya memiliki makna dibandingkan dengan
kondisi semula.
Pengertian informasi ini dibagi dua poin, yaitu fakta dan data. Fakta merupakan
serangkaian kenyataan yang telah terjadi, sedangkan data berasal dari bahasa
Latin yaitu Datum yang berarti
keterangan. Data memiliki berbagai macam bentuk, dapat berupa gambar, suara,
simbol, ataupun angka. Bentu-bentuk data dapat kita jumpai dengan mudah di
kantor atau dimanapun. Menurut Sayuti (Sayuti, 2013) data yang sudah dikumpulkan harus
diproses dan diolah agar dapat memberikan makna. Kemudian, proses untuk membuat
data-data tersebut lebih bermakna adalah menggunakan sistem komputer yang
disebut sebagai proses pengolahan data.
Urgensi Informasi bagi
Kantor
Setelah mengetahui pengertian informasi, lalu kita harus mengetahui pula
urgensi sebuah informasi dalam kantor. Pada hakikatnya, seorang pimpinan akan
mengambil keputusan dalam menghadapi dan memecahkan masalah yang ada di kantor,
harus dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan dapat disajikan dengan cepat
dan tepat. Tanpa adanya informasi yang dapat memenuhi syarat, maka pada
akhirnya seorang pimpinan hanya akan menggunakan perkiraan semata dalam
mengambil sebuah keputusan, sehingga keputusan yang sudah diambilpun kurang
terjamin ketepatannya. Dengan demikian, informasi sangatlah dibutuhkan oleh
siapapun.
Karakteristik informasi
yang baik dan siap digunakan
1.
Relevan
Artinya
informasi harus berkaitan dan memiliki relasi dengan keperluan untuk membuat
keputusan, dan harus sesuai dengan kebutuhan kantor.
2.
Akurat
Artinya
informasi yang diterima haruslah informasi yang benar, tepat, sesuai kenyataan
fakta di lapangan, dan sebaiknya ada derajat kebenaran informasi sebagai hasil
analisis statistik.
3.
Tepat waktu,
artinya informasi yang terlambat akan berdampak negatif.
4.
Lengkap dan memadai
Artinya
informasi yang telah diterima harus lengkap dan memadai dari segi kuantitas dan
kualitas berdasarkan kebutuhan manajemen.
5.
Up to date
Artinya
informasi yang diperoleh harus lah informasi yang terbaru, jangan sampai
menyiapkan informasi yang sudah lama atau kadaluarsa, karena informasi ini
berkaitan dengan pengambilan keputusan yang tepat oleh pihak manajemen.
6.
Dapat diandalkan
Atinya informasi
harus dapat dipercaya, dan dapat dipertanggungjawabkan keabsahan informasi
didalamnya. Informasi yang tidak handal adalah seperti informasi yang diperoleh
dari gosip atau isu semata. Dengan demikian, sumber informasi harus dapat
dipercaya, diolah dengan cara yang benar, dan didistribusikan dengan mudah ke
setiap pegawai di kantor.
7.
Dapat dimengerti
Artinya
sebuah informasi harus dapat dipahami dengan baik oleh siapapun yang
membacanya, misalnya informasi tersebut dalam bentuk angka, tabel, grafik, dan
sebagainya. Ketika informasi dapat dengan mudah dipahami, maka informasi
tersebut akan berguna bagi para pembuat keputusan, sehingga akan mempercepat
proses pembuatan keputusan.
8.
Dapat dibandingkan
Artinya
informasi dapat dibandingkan dengan keadaan perusahaan atau organisasi pada
saat ini, keadaan pada masa lampau, keadaan masa yang akan datang, serta kemampuan
potensial organisasi dan pihak pesaing.
Pengertian Sistem
Informasi
Menurut Rasto (Rasto, 2015)
sistem informasi merupakan suatu kombinasi yang bersifat harmonis dari berbagai
elemen dalam proses pengolahan data untuk menjadi sebuah informasi yang
bermakna dan bermanfaat, sehingga dapat mendukung efektivitas dalam pengambilan
keputusan oleh manajer. Sistem informasi berdasarkan pada sebuah komputer
mengacu pada penggunaan sistem komputer yang berguna untuk mengumpulkan dan
mengelola arsip/rekaman dan kegiatan bisnis. Keuntungan dari penggunaan sistem informas
adalah kecepatan tinggi dalam memproses keterangan, keakuratan dalam menyiapkan
data, dan biaya rendah dalam pengaplikasian prosedur administrasi dalam kantor.
Urgensi sistem informasi
Sebagai salah satu sumber daya yang berharga bagi
perusahaan atau organisasi, informasi perlu dikelola dengan baik oleh siapapun
dan kapanpun. Sistem informasi yang ada dalam kantor harus mampu melindungi
kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan informasi yang dibutuhkan oleh setiap
pegawai ataupun oleh setiap anggota organisasi yang membutuhkan informasi untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka.
Sistem informasi dapat pula membantu seorang manajer dan karyawan untuk
menganalisis masalah yang sedang terjadi, membantu merubah permasalahan yang
kompleks ke dalam visualisasi yang mudah dibaca oleh siapapun, hingga dapat membuat suatu produk yang baru. Sistem
informasi ini kini telah menjadi alat yang sangat penting bagi organisasi atau
perusahaan agat dapat terus beroperasi dan dapat bertahan di tengah modernisasi
teknologi yang sangat cepat perkembangannya.
Urgensi sistem informasi ini mengacu pada beberapa manfaat yang akan
diperoleh oleh organisasi ketika organisasi tersebut dapat menerapkan sistem informasi,
antara lain sebagai berikut :
-
Meningkatkan
kinerja organisasi atau perusahaan dengan cara memperhatikan tingkat
produktivitas, memperhatikan pengambilan keputusan, menurangi biaya, memperhatikan
pelayanan pada customer.
-
Terkait pada
proses planning, pengerjaan, dan controlling terhadap arus kerja
organisasi atau perusahaan.
-
Mengatur dan
menyelaraskan subsistem yang ada dalam organisasi dan perusahaan yang
bersangkutan.
Menurut Rasto (Rasto, 2015) ,
organisasi yang menerapkan sistem informasi dengan baik dapat mencapai enam
tujuan bisnis pada umumnya, yaitu sebagai berikut :
1)
Keunggulan dalam
segi operasional
Sebuah perusahaan pada dasarnya akan terus melakukan
perbaikan mengenai sejauh mana efesiensi operasi kerja, agar terus dapat
mencapai tingkat profitabilitas yang diinginkan sesuai rencana. Dalam hal ini,
dibutuhkan peran manajer yang dapat menggunakan sistem informasi dan teknologi
untuk mencapai tujuan dari perusahaan.
2)
Produk, jasa, dan
model bisnis baru
Sistem informasi dan teknologi komunikasi merupakan
alat bagi perusahaan untuk terus berinovasi menciptakan produk dan model bisnis
yang baru.
3)
Hubungan pelanggan
dan pemasok
Ketika owner atau
pemiliki bisnis dapat melayani pelanggan dengan baik, maka biasanya para
pelanggan akan melakukan repeat order.
Tentu saja hal tersebut dapat meningkatkan keuntangan bisnis yang dikelola.
4)
Pengambilan
keputusan yang semakin baik
Banyak manajer yang mengambil keputusan berdasar dari
sumber informasi yang kurang akurat dan cenderung tidak terpercaya, dan
kebanyakan manajer hanya percaya pada prediksi semata. Maka hasil yang
didapatkan pun dapat berlebih dan dapat pula kurang. Semua itu terjadi karena kantor
tidak menerapkan sistem informasi yang baik dan kuat. Maka dari itu, sistem
informasi memungkinkan manajer menggunakan data-data terbaru untuk mengambil
keputusan dalam menjalankan bisnis.
5)
Keunggulan
kompetitif
Perusahaan dapat melakukan sesuatu yang lebih dari
para pesaing lainnya, misalnya dari segi harga yang lebih murah untuk produk
unggulan, adanya fast respond kepada
pelanggan maupun pemasok. Hal-hal tersebut dapat meningkatkan penjualan dan
keuntungan yang lebih tinggi dari para pesaing.
6)
Kelangsungan usaha
Perusahaan menjadikan sistem informasi dan teknologi informasi sebagai
ladang untuk berinvestasi karena perusahaan memang sangat membutuhkannya
untuk memperlancar kegiatan bisnis.
Manfaat sistem informasi
Sistem informasi yang sangat dibutuhkan dalam kantor memiliki manfaat
yang mendatangkan keuntungan tersendiri bagi kantor, manfaat sistem informasi
tersebut antara lain sebagai berikut :
-
Dengan adanya
sistem informasi, kantor akan terus melakukan penilaian dan perbaikan terkait
efesiensi operasi demi meningkatkan kualitas kerja dan demi kemajuan
organisasi.
-
Untuk memberikan
gambaran terkait produk dan layanan baru, kantor dapat menggunakan sistem
informasi untuk menyajikannya.
-
Di dalam kantor
pasti memerlukan informasi yang bersifat up
to date atau berita paling terkini yang diperuntukkan bagi semua pegawai
terutama manajer dan direktur untuk mengambil keputusan.
-
Pada dasarnya
sistem informasi berhubungan dengana arus komunikasi. Maka dari itu, sistem
informasi dapat membuat arus komunikasi yang lancar di antara pimpinan dan
bawahan.
-
Sistem informasi
dapat membuat sebuah organisasi bertahan lama karena informasi yang cenderung
kuat. Dengan informasi yang kuat maka kantor akan dapat mencapai tujuan dengan
cepat.
-
Ditengah
persaingan bisnis yang sangat ketat, maka kantor membutuhan satu sumber daya
yang vital, yaitu sumber daya sistem informasi yang berguna untuk memberikan
informasi dan data terbatu, yang digunakan pimpinan sebagai referensi dalam
menjalankan kegiatan kantor dan dalam hal mengatur para pegawainya.
-
Dengan adanya sistem
informasi dapat mempercepat kerja pegawai, dan meningkatkan kualitas hasil
kerja pegawai. Dengan begitu, akan menciptakan citra dan image baik bagi perusahaan itu sendiri.
Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen menurut Ida Nuraida (Nuraida, 2012) adalah suatu jenis sistem
yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
-
Sistem yang bersinergi
dan bekerja sama
-
Sistem yang
terdiri dari sekumpulan orang, alat, ataupun prosedur
-
Elemen-elemen di
dalamnya merupakan satu kesatuan dan saling berinteraksi satu sama lain.
-
Sistem ini dirancang
untuk melakukan proses pengolahan informasi. Sistem informasi manajemen ini juga
mampu mengendalikan manajemen yang baik melalui pembuatan keputusan yang baik.
Sistem informasi manajemen biasanya dikaitkan erat dengan
sebuah teknologi, karena teknologi merupakan bagian dari sumber daya kantor
yang paling dibutuhkan, di samping sumber daya manusia, perusahaan, dan
prosedur kerja yang tercipta didalamnya. Sistem informasi manajemen dapat
berupa sistem manual ataupun berbentuk sistem komputer yang masing-masing
sistem dapat terpadu untuk memberikan informasi yang dapat mendukung kegiatan
kantor seperti proses operasi, manajemen, dan fungsi pengambilan keputusan
suatu organisasi atau perusahaan.
Menurut Ahmad dan Munawir (Ahmad & Munawir, 2018) mengemukakan bahwa tujuan
dari sistem informasi manajemen itu sendiri adalah untuk mencapai suatu situasi
di mana data dan fakta diolah saat diterima, dan informasi diperoleh pada saat
yang tepat sehingga dapat berpengaruh positif pada saat pengambilan keputusan.
Dengan demikian, sistem informasi manajemen memiliki fungsi-fungsi kunci yaitu
:
-
SIM merupakan sebuah
sistem yang terdiri dari manusia dan mesin yang saling terintegrasi
-
SIM dirancang dan
diimplementasikan untuk dapat menyajikan informasi yang dibutuhkan
-
SIM digunakan
untuk mendukung dalam hal fungsi operasi manajemen serta dalam hal pengambilan
keputusan dalam suatu organisasi oleh manajemen.
Ahmad dan Munawir (Ahmad & Munawir, 2018) menyebutkan bahwa
SIM memiliki beberapa karakteristik utama yakni sebagai berikut :
-
Bahwa SIM
beroperasi pada tugas-tugas yang sifatnya tertruktur, seperti prosedur kerja,
pengambilan keputusan oleh manajemen, keakuratan sistem informasi, format
laporan, dan lain sebagainya.
-
SIM bertujuan
untuk meningkatkan efesiensi dan efektivitas pekerjaan serta mengurangi biaya.
-
SIM dapat membantu
pegawai menyediakan laporan untuk keperluan pengambilan keputusan oleh
manajemen.
-
SIM dapat
mempermudah akses informasi ketika manajemen memerlukannya.
Dimensi Sistem Informasi
Sistem
informasi pada hakikatnya tidak akan terlepas dari tiga unsur yatu organisasi,
manajemen, dan teknologi, seperti yang dikatakan Ahmad dan Munawir dalam
bukunya Sistem Informasi Manajemen (Ahmad & Munawir, 2018) . Tiga unsur tersebut
sangatlah penting bagi keberadaan sistem informasi dalam kantor, dan saling
berkaitan satu sama lain. Tiga unsur tersebut adalah sebagai berikut :
1)
Organisasi
Organisasi merupakan
sekumpulan orang yang tergabung membentuk struktur formal dan bersifat stabil
artinya tidak mudah berubah baik dari segi struktur maupun segi manfaat
organisasi tersebut.
Dalam organisasi pasti
memiliki struktur organisasi, maka di sana akan terdapat pembagian kerja dan
pengelompokan kerja sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing departemen yang
ada. Oleh sebab itu, diperlukan sikap kepemimpinan pada diri pemimpin dalam
mengatur pembagian kerja kepada pegawai agar adil dan sesuai kemampuan para
pegawainya. Dalam hal ini, sistem informasi akan berperan sebagai fasilitator untuk
dapat meningkatkan kinerja organisasi tersebut dengan melakukan pengaturan
struktur organisasi.
2)
Manajemen
Manajemen adalah yang menjalankan tugas dan wewenang
dalam setiap tingkatan atau level di struktur organisasi tersebut. Dalam hal
ini peran manajemen adalah sebagai berikut :
-
Manajemen
berperan untuk menentukan sistem informasi seperti apa yang harus digunakan
oleh organisasi.
-
Manajemen
pun berperan untuk melakukan controlling
terhadap sistem informasi yang telah ditentukan.
-
Manajemen
pun melakukan planning dalam
mengembangkan sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi dan
sesuai dengan perkembangan teknologi yang mutakhir.
3)
Teknologi
Sistem informasi merupakan
sebuah teknologi yang menunjang manajemen dalam hal pengambilan keputusan, membantu
dalam pemecahan masalah, serta membantu dalam proses operasional maupun
manajemen dan organisasi.
Terlihat pada gambar tersebut adanya keterkatian
sistem informasi yang memiliki tiga pilar utama yatu organisasi, manajemen, dan
teknologi. Manajemen tidak akan dapat mengabaikan sistem informasi karena
sebuah sistem informasi akan mempengaruhi
proses dalam manajemen mulai dari planning,
pengambilan keputusan oleh manajer, mengatur para pegawai, dan bagaiman
seorang manajer dapat mencapai tujuan organisasi.
Hal-hal tersebut dapat dicapai oleh manajemen dengan cara melaksanakan penetapan bobot atau
nilai (value) dari setiap tujuan,
menetapkan minimum standar pelayanan, dan menetapkan standar operationg procedure (SOP) pelayanan yang baku pada customer.
Semakin meningkatnya dunia sistem informasi membuat
manajemen akan terus visioner dan membuat rencana jauh ke depannya. Aktivitas
yang akan dilakukan lima atau sepuluh tahun ke depan akan bergantung pada
sistem informasi yang akan dilaksanakan dan diterapkan saat ini. Contohnya,
untuk meningkatkan produktivitas kinerja para pegawai maka akan sangat
bergantung pada beberapa jenis dan kualitas serta kuantitas dari sistem
informasi organisasi yang dijalankan.
Jenis sistem informasi di
kantor
Jenis sistem informasi yang tersedia di kantor berbeda-beda, tergantung
kebutuhan dan tergantung tingkatan manajemen di sebuah organisasi atau
perusahaan. Contohnya saja bagi seorang top
manager informasi yang dibutuhkannya berupa informasi singkat seperti hanya
selembar disposisi saja. Namun bentuk informasi yang rinci dan detail
dibutuhkan oleh middle dan lower manager, karena kemampuan
menginterpretasikan informasi dari tingkat menengah hingga ke bawah lebih ke
arah informasi operasional.
Oleh sebab itu, terdapat beberapa jenis sistem informasi
yang digunakan di kantor sesuai dengan level manajemen. Berdasar fungsional, output dari sistem informasi antara lain
sebagai berikut :
1)
Transaction Processing System
Sistem ini merupakan sistem
yang bertugas untuk melakukan pencatatan transaksi di kantor yang bersifat
rutin dan dilakukan secara harian. Contoh transaksi tersebut misalnya
penjualan, penggajian karyawan, keputusan kredit, dan lain-lain. Sistem ini
biasanya digunakan oleh manajer operasional untuk membantu dalam melacak aliran-aliran
transaksi di sebuah organisasi.
2)
Office Automation System
Sistem ini merupakan sistem
yang berfokus pada aliran komunikasi dan koordinasi antar departemen di kantor,
bisa juga dilakukan pada manajemen tingkat bawah. Sistem ini memiliki fungsi
untuk dapat menangani dokumen yang dibutuhkan serta mengatur bagian operasional
di kantor.
3)
Management Information System
Dalam membuat keputusan, bagian middle manager pasti akan membutuhkan sistem untuk melakukan monitoring dan controlling.
Dalam hal ini, ada yang disebut sebagai Management
Information System yang dapat membantu menyediakan informasis berupa
laporan organisasi yang terkini. Informasi tersebut digunakan sebagai bahan
evaluasi dan bahan perencanaan untuk masa yang akan datang agar lebih akurat.
4)
Decision Support System
Sistem ini merupakan sistem
yang dapat mendukung manajer dalam memutuskan keputusan yang bersifat tidak
rutin. Sistem ini terfokus pada pengambilan keputusan dan hasil analisa
manajer. Sistem ini dijalankan pada semua level manajemen. Sistem ini sering
membawa informasi dari sumber informasi eksternal, misalnya harga saham saat
ini ataupun harga produk dari pesaing. Sistem ini menyediakan alternatif informasi
berupa hasil analisis untuk pengambilan keputusan menggunakan berbagai model
informasi yang tersedia.
5)
Expert System
Sistem ini berfokus pada saran
dari para pakar, konsultan, dan analisa. Dijalankan pada semua level manajemen.
Sistem ini bertujuan untuk menyediakan alternatif keputusan berdasarkan
pertimbangan pakar (expert logical
reasoning)
6)
Neuro Fuzzy
Sistem ini berfokus pada
keputusan yang telah diambil oleh manajer. Dijalankan pada semua level
manajemen. Bertujuan untuk menyediakan alternatif keputusan melalui pengenalan
pola-pola.
7)
Executive Information System (EIS)
Sistem ini berfokus pada kemudahan akses, yang dijalankan pada top
manajemen. Tujuan dari EIS ini adalah agar top manajemen memiliki kemudahan dan
kecepatan mengakses informas terhadap data atau informasi baik dari internal
ataupun eksternal.
Sumber daya sistem
informasi di kantor
1. Sumber daya manusia (brainware)
SDM merupakan unsur yang
sangat penting dalam menentukan keberhasilan pengoperasian dari seluruh sistem
operasi yang ada. Sumber daya manusia terdiri dari end user dan spesialis sistem informasi.
-
Pengguna akhir (end user)
Sering disebut users atau clients merupakan orang-orang yang menggunakan sistem informasi dan
menghasilkan informasi itu sendiri. Contoh dari pengguna akhir misalnya seorang
pelanggan, penjual, akuntan, manajer, pegawai, dan lain sebagainya. Berbeda hal
nya dalam dunai bisnis, pengguna akhir nya adalah knowledge workers yakni orang-orang yang menghabiskan waktu mereka
untuk berkomunikasi dan bekerja sama dalam tim untuk menciptakan, mengolah,
menggunakan, dan mendistribusikan informasi.
-
Spesialis
informasi
Merupakan orang yang dapat
membangun, mengembangkan, dan mengoperasikan sistem informasi. Orang yang
termasuk ke dalam spesialis sistem informasi adalah seperti seorang sistem
analis, adaministrator database (DBA), spesialis jaringan, programmer, program
developer, sistem analis, operator sistem, teknisi, dan pegawai
administrasi sistem informasi.
Seorang sistem analis bertugas untuk mendesain
sistem informasi sesuai kebutuhan informasi dari end user. Seorang sistem analis menggunakan pengetahuan aplikasi
komputer yang dimilikinya untuk melakukan problem
solving dan troublehooting mengenai
masalah bisnis yang dibawahi langsung oleh petunjuk manajer sistem. Fungsi dari
sistem analis adalah untuk mengidentifikasi masalah yang ada pada user, memberi spesifikasi dan sasaran
pada user untuk memenuhi
kebutuhannya, memilih alternatif pemecahan masalah, serta melakukan perencanaan
sekaligus penerapan rancangan sistem yang dibutuhkan oleh user.
Sementara seorang programmer merupakan orang yang membuat
dan menulis kode program atau aktivitas coding
untuk nantinya menjadi sebuah aplikasi, yang dibuat berdasar rancangan bangun
program yang dibuat oleh sistem analis. Seorang programmer bertanggung jawab atas pembuatan program-program pada
komputer.
Terdapat juga seorang administrator database yang memiliki
tugas dan tanggung jawab dalam hal pengelolaan data, sorting data, membuat laporan, melakukan update pada database,
hingga menjaga keamanan dan kerahasiaan data-data yang ada apda sistem.
Kemudian, terdapat seorang
spesialis jaringan, yang merupakan sesorang yang diberi tanggung jawab dan
tugas untuk melakukan instalasi jaringan, merawat insfrastruktur jaringan, dan
melakukan troubleshoot ketika ada
jaringan yang down. Dengan adanya
seorang spesialis jaringan, maka kinerja komunikasi pada data dan informasi
dalam sebuah sistem informasi akan terjamin keabsahannya dan kekuatannya.
Sementara itu, operator sistem
bertugas untuk membantu dalam memonitoring dan mengoperasikan sistem komputer,
mengoperasikan komputer, melakukan proses input data, dan menyiapkan segala
data yang dibutuhkan.
2. Sumber daya perangkat keras (Hardware)
Sumber daya hardware
terdiri dari seluruh perangkat fisik dan bahan-bahan yang akan digunakan
dalam proses pengolahan informasi. Sumber daya hardware tidak hanya mesin seperti komputer saja, tetapi semua
media data seperti kertas dan disk magnetik
atau optik juga termasuk ke dalam hardware.
Hardware dalam sistem informasi
berbasis komputer terdiri atas poin berikut :
-
Sistem komputer
Terdiri
atas unit-unit pengolahan pusat yang berisi microprocessor
dan berbagai perangkat yang saling berhubungan satu sama lain.
-
Perangkat komputer
Terdiri
dari perangkat masukan, perangkat keluaran, dan perangkat penyimpanan data.
Contoh perangkat masukan adalah seperti keyboard
dan mouse.
Sementara itu, contoh perangkat keluaran adalah seperti layar monitor dan printer. Contoh untuk perangkat penyimpanan
data adalah seperti magnetik atau optical
disk drive, flash drive.
3.
Sumber daya
perangkat lunak (Software)
Sumber daya perangkat lunak
atau disebut software merupakan
kumpulan isntruksi dalam pemrosesan informasi. Sebuah perangkat lunak tidak hanya
berisi kumpulan isntruksi operasi program komputer saja, tetapi juga berisi
kumpulan instruksi dalam pemrosesan informasi secara manual yang biasa disebut
sebagai prosedur. Berikut ini adalah contoh dari sumber daya perangkat lunak
yang biasa digunakan dalam kantor :
-
System software, merupakan sebuah program sistem operasi yang melakukan
pengontrolan dan menduung pengoperasian dari sistem komputer. Contoh dari
sistem operasi komputer yang populer adalah Windows
dan Linux.
-
Application software, merupakan sebuah program aplikasi yang dapat
digunakan dan dioperasikan oleh end user.
Program analisis penjualan, penggajian karyawan, program pengolah kata, program
pengolah angka, adalah beberapa contoh dari application
software ini.
-
Prosedur,
merupakan sebuah instruksi atau petunjuk operasi bagi orang-orang yang ingin
menggunakan sistem informasi. Misalnya adalah instruksi untuk mengisi formulir
kertas, atau isntruksi untuk menggunakan sebuah aplikasi.
4.
Sumber daya data
Data merupakan bahan mentah yang akan dijadikan
sebagai informasi untuk diolah. Data merupakan
sumber daya yang sangat berharga bagi sebuah organisasi. Oleh sebab itu,
data harus dikelola seara efektif dan efisien seperti sumber daya lainnya
dengan tujuan untuk memberikan keuntungan bagi seluruh stakeholders dalam organisasi. Data dalam organisasi memiliki
macam-macma bentuk, antara lain :
-
Data alphanumeric yaitu data yang terdiri
dari angka, huruf, dan karakter lainnya untuk menggambarkan sebuah transaksi
bisnis dan hal-hal lainnya.
-
Data teks yaitu
data yang terdiri dari kalimat dan paragraf yang digunakan dalam sebuah
komunikasi tertulis seperti surat dan lain-lain.
-
Data gambar yaitu
data yang berbentuk grafis dan angka, ataupun foto dan video.
-
Data audio yaitu
data yang berbentuk suara manusia ataupun suara yang lainnya.
5.
Sumber daya jaringan
Dalam teknologi telekomunikasi
dan jaringan seperti internet, intranet, maupun ekstranet sangatlah penting
untuk keberlangsungan e-commerce dan e-business berbasis komputer. Sebuah jaringan
telekomunikasi meliuti komputer, prosesor komunikasi, dan perangkat lainnya
yang memiliki keterkaitan dan dikontrol oleh software komunikasi.
Dalam sumber daya jaringan, teknologi komunikasi dan
jaringan merupakan sebuah komponen sumber daya besar dari semua sistem
informasi. Sumber daya jaringan tersebut meliputi :
-
Media
komunikasi, misalnya kabel seat optik, teknologi satelit nirkabel, dan
sebagainya.
-
Infrastruktur
jaringan. Secara umum, infrastruktur jaringan menekankan pada hardware, software, dan teknologi yang diperlukan untuk pengoperasian dan
penggunaan jaringan komunikasi. Contoh dari communications
processor adalah modem dan prosesor antar-jaringan, dan contoh dari communications control software seperti
sistem operasi jaringan dan aplikasi browser
internet.
Aktivitas Utama Sistem
Informasi
1)
Input data
Proses input data berawal dari transaksi bisnis. Kegiatan
input data ini meliputi : data entry seperti
pencatatan dan pengeditan. End users memasukkan
data secara langsung ke dalam sistem komputer atau merekam data transasksi pada
berbagai jenis media seperti kertas dan lain-lain. Setelah di input, data bisa
ditransfer melalui berbagai macam media dan dibaca oleh mesin.
2) Pengolahan data menjadi informasi
Kegiatan pengolahan data yang dimulai dari
mengorganisasikan, menganalisis, dan memanipulasi data akan megubah data
menjadi informasi yang berguna bagi user.
3) Output produk informasi
Tujuan dari sistem informasi adalah untuk menghasilkan
informasi yang tepat dan akurat bagi para end
users. Produk informasi ini dapat berupa pesan, formulir, gambar, laporan,
video, audio, multimedia, dan produk kertas.
4) Penyimpanan data
Penyimpanan merupakan sebuah komponen dasar dari
sistem informasi. Kegiatan penyimpanan meliputi memelihara data secara terorganisir,
sehingga ketika akan digunakan dan dibutuhkan sewaktu-waktu maka data tersebut
tersedia dengan baik.
5) Pengendalian kinerja sistem
Sebuah sistem informasi harus dapat menghasilkan feedback mengenai segala aktivitas input, pemrosesan,
output, hingga penyimpanan. Feedback ini
harus dipantau dan dievaluasi untuk memastikan bahwa kinerja sistem telah
memenuhi standar kinerja. Kegiatan sistem harus disesuaikan agar produk
informasi yang tepat dapat dihasilkan bagi end
user.
Tipe Informasi Yang Dibutuhkan
Semua manajer memerlukan tipe informasi yang berbeda-beda. Masing-masing
tipe informasi ini memiliki arti yang berbeda pula untuk setiap tingkatan
manajemen di kantor. Tipe informasi yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
-
Bagi top manager
Informasi yang dibutuhkan oleh
top manager adalah menyangkut
lingkungan internal atau eksternal organisasi seperti tentang pesaing,
pemerintahan, customer, ataupun
masalah politik dan ekonomi. Maka dari itu, top
manager akan menghasilkan informasi berupa pemecahan masalah, untuk
membantu manajemen dalam pengambilan keputusan ketika memecahkan masalah yang
sedang terjadi di kantor.
-
Bagi middle manager
Bagi middle manager, informasi yang dibutuhkan adalah menyangkut
organisasi perusahaan. Maka dari itu, middle
manager akan menghasilkan informasi berupa pengarah perhatian, untuk
membantu manajemen dalam memusatkan perhatian pada hal-hal yang menyimpang.
-
Bagi the first line manager
Bagi first line manager, informasi yang dibutuhkan adalah mengenai pokok
dalam bidang kegiatan kerja yang menjadi tugas dan tanggung jawab mereka secara
rutin seperti informasi tentang hal-hal operasional. Maka dari itu, the first line manager akan menghasilkan
informasi berupa pengumpulan data, berupa akumulasi data untuk mengevaluasi
kinerja bawahannya.
Pengembangan SIM dalam
perusahaan
Bila sebuah sistem informasi
manajemen dalam perusahaan dirasa kurang up
to date dan tidak memiliki kemampuan lagi untuk memfasilitasi setiap
kegiatan manajemen yang ada, berarti sistem informasi manajemen tersebut
haruslah dikembangkan lebih lanjut. Sebuah pengembangan SIM secara umum terdiri
dari tahap siklus yaitu tahap
perencanaan, analisa, rancangan, penerapan, dan penggunaan. Tahapan-tahapan ini
biasa disebut sebagai siklus kehidupan sistem.
Pada tahap perencanaan, brainware atau spesialis informasi
melakukan support pada manajer untuk
mengatur kebutuhan akan sistem informasi bagi perusahaan atau organisasi. Pada
tahap analisa, manajer melakukan pengaturan pada pelaksanaan berbentuk
penelitian sistem oleh brainware pada
tahap rancangan, brainware atau
spesialis informasi mendesain ulang sistem agar sesuai dengan kebutuhan
organisasi. Pada tahap penerapan, seorang manajer harus mengatur pengaplikasian
sistem yang telah dirancang dengan baik. Pada tahap penggunaan, sistem
informasi yang tlah dibuat dapat diimpelementasikan sesuai perintah manajer
kantor.
SOP
(Standar Operating Procedure)
Keunggulan dari sebuah sistem
informasi saat ini adalah dengan adanya SOP atau Standar Operation Procedure yang harus ada dalam setiap organisasi
atau perusahaan dalam menjalankan aktivitas kantornya. Sistem informasi
manajemen bisa dilihat wujudnya dalam sebuah prosedur dalam kantor. SOP biasa ditemukan di berbagai tempat yang
memerlukan kegiatan atau pekerjaan rutin seperti kantor. Oleh karena itu, SOP
biasanya dibuat dan dijalankan untuk membantu pekerjaan kantor tersebut.
SOP itu sendiri merupakan
aturan yang berisi langkah-langkah yang harus dikerjakan oleh seseorang saat
dirinya memasuki lingkup sistem kerja. Langkah-langkah yang ada didalamnya
dibuat secara teratur dan sesuai urutan kerja, secara rinci dan detail namun
tetap ringkas dan jelas, serta bersifat konsisten yang berarti SOP ini berisi
kegiatan yang memang dijalankan secara terus menerus, bukan hanya dalam satu
waktu saja.
SOP dibuat untuk dapat
memudahkan pekerjaan seseorang dan mengefesiensikan waktu pengerjaannya, dan
agar pegawai dapat mencapai tujuan pekerjaannya sesuai instruksi serta standar
atau acuan kerja yang telah ditetapkan sebelumnya. Karena apabila pekerjaan
dapat terselesaikan sesuai dengan instruksi, maka dapat dikatakan bahwa
pekerjaan tersebut berhasil.
SOP terdiri dari standar
yang bermakna sebuah acuan atau patokan dalam menjalankan sesuatu seperti
jumlah, waktu, dan lain sebagainya. Kemudian operating merupakan sebuah metode dan cara yang bersifat teknis
yang biasa disebut sebagai instruksi untuk menjalankan sesuatu. Kemudian procedure merupakan runtutan langkah
kerja yang berurut dalam menyelesaikan pekerjaan di kantor.
Bentuk-bentuk SOP bisa terdiri
dari berbagai macam yaitu deskriptif atau narasi di mana SOP disajikan dalam
bentuk langkah proses dan kalimat-kalimat yang jelas. Kemudian tipe hirarki
atau tabel di mana SOP disajikan dalam tingkatan-tingkatan. Kemudian terdapat format
grafis di mana SOP disajikan dalam bentuk gambar, grafis, lambang yang baku
seperti flowchart ataupun dalam DFD.
Dalam membuat SOP, terdapat
beberapa prinsip yaitu sebagai berikut :
1.
Pahami terlebih
dahulu pekerjaan rutin yang akan dibuatkan SOP nya.
2.
Pahami terlebih
dahulu kebutuhan dan keinginan karyawan seperti apa dalam mengerjakan
pekerjaannya.
3.
Gunakanlah kalimat
yang ringkas, pendek, langsung, sederhana, dan tidak bertele-tele.
4.
Lalu tentukan
format SOP yang akan digunakan apakah format narasi, hirarki/tabel, atau
grafis.
5.
Lakukanlah
pengujian pada karyawan diluar staff aslinya, misalnya SOP untuk divisi
pemasaran maka lakukanlah pengujian pada pegawai di divisi keuangan, sehingga
apabila pegawai di divisi keuangan tersebut selama melakukan pengujian SOP
dapat melaksanakan SOP, maka dapat dikatakan SOP tersebut mudah untuk diikuti
dan tidak membingungkan pegawai meskipun berasal dari divisi yang berbeda.
6.
Pastikan bahwa SOP
tersebut terperinci, jelas, dan mampu mencapai standar dan target yang
dicanangkan.
7.
Simpanlah dokumen
SOP tersebut di kantor pusat dan kantor cabang/unit agar semua elemen kantor
dapat melakukan dan menjalankan SOP yang telah dibuat tersebut.
Sistem informasi dan
kinerja di kantor
Sistem
informasi merupakan suatu kesatuan yang utuh yang terdiri dari elemen-elemen yang
saling bekerja sama satu sama lain, dengan kegiatan inti yaitu mencatat
informasi, mengolah informasi, menyajikan informasi, dan mendistribusikan
informasi. Sistem informasi di kantor sangatlah dibutuhkan keberadaannya karena
fungsinya yang sangat membantu pekerjaan di kantor.
Menurut
Sutiyadi (Sutiyadi,
2017) ,
kinerja merupakan sebuah prestasi kerja, di mana hasil kerja tersebut terdiri
dari kualitas dan kuantitas pekerja dalam melaksanakan dan menyelesaikan segala
pekerjaan serta tanggung jawabnya yang
diperoleh secara formal ataupun informal dalam kantor. Kinerja merupakan hasil
dari proses kerja, yang dapat berbentuk kerja produktif ataupun kerja tidak
produktif. Bila dalam bekeja pegawai tersebut dinilai produktif, maka hasil
kinerja nya pun akan positif, begitupun sebaliknya.
Sistem
informasi hadir sebagai jembatan antara teknologi dan kinerja karyawan menuju
profabiltas perusahaan yang terus meningkat. Sistem informasi merupakan sebuah
sistem yang harus ada, dan karyawan adalah sumber daya sistem informasi yang
harus bisa menggunakan sistem informasi dengan baik dan benar. Dengan kemudahan
teknologi yang ada saat ini, bukan isapan jempol belaka jika terdapat
pernyataan bahwa setiap karyawan di masa moderen ini diwajibkan memahami dan dapat mengoperasikan sistem informasi yang
ada di kantor.
Sistem
informasi ini sangatlah berguna bagi para karyawan. Apapun bentuk dan jenis
sistem informasi tersebut, para karyawan dapat dibantu pekerjaannya oleh sistem
informasi ini. Karena selain untuk mempercepat pekerjaan, sistem informasi ini
juga dapat meningkatkan kredibilitas perusahaan itu sendiri, karena telah
menerapkan teknologi mutakhir di dalam operasional kantornya.
Memang pada dasarnya sistem informasi tidak akan terlepas pada dunia teknologi yang semakin
pesat perkembangannya. Oleh karena itu, untuk menyeimbangkan hal tersebut,
perusahaan atau organisasi harus mampu memberdayakan sumber daya sistem
informasi dengan baik. Contohnya dari sisi sumber daya perangkat keras, maka
carilah perangkat keras yang memang mumpuni dan berkualitas baik untuk
menunjang sistem informasi tersebut, dari segi perangkat lunak maka gunakanlah
aplikasi atau software yang mudah
digunakan oleh para pegawai dan tidak menyulitkan dan tetap memegang prinsip
efektif dan efisien, hal ini berlanjut pada sisi sumberdaya manusia atau brainware, agar sistem informasi
tersebut berjalan sesuai rencana, maka carilah sistem analis, programmer, spesialis jaringan yang
memang mumpuni dan kompeten dalam bidangnya.
Bila
persyaratan sistem informasi sudah terpenuhi, maka pegawai akan mudah dalam
menyelesaikan pekerjaannya. Contohnya saja seperti sistem informasi penggajian
karyawan, pegawai dapat menggunakannya dengan bijak dan cepat untuk terus
melakukan update informasi dan data entry untuk kemudian informasi
tersebut dapat digunakan oleh siapa saja yang ada di dalam departemen HRD.
Menurut
Maryuni (Maryuni, 2016) terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi kinerja karyawan dalam penggunaan sistem informasi di kantor,
yaitu sebagai berikut :
1)
Biaya
transaksi
Sebuah sistem informasi memang dapat membantu kantor
untuk dapat menurunkan dalam hal biaya transaksi, sehingga membuat hal tersebut
lebih bernilai bagi organisasi atau perusahaan ketika akan melakukan kegiatan
kontrak dengan pemasok dari luar.
2)
Perilaku
Teknologi informasi dan komunikasi pada kantor
memungkinkan perilaku para pegawai untuk ikut serta mempromosikan nilai-nilai
yang ada.
3)
Keputusan
dan pengawasan
Sistem informasi dapat membuat pegawai di kantor untuk
membuat keputusan dibawah tekanan.
4)
Sosiologi
Pertumbuhan hirarki dan stuktur birokrasi serta SOP
untuk menghadapi lingkungan bisnis yang tidak stabil bagi kantor.
5)
Agensi
Memungkinkan kantor untuk mengurangi biaya manajemen
dan meningkatkan laba perusahaan.
6)
Budaya
7)
Teori
politik
PENUTUP
Kesimpulan
Sistem informasi merupakan sistem yang dapat membantu
kelancaran pekerjaan-pekerjaan kantor di sebuah organisasi ataupun perusahaan.
Sistem informasi berisi mengenai sistem formal yang digunakan sebagai bentuk
pelaporan, pengelompokan data, dan penyebaran atau pendistribusian informasi
kepada seluruh orang-orang yang ada dalam perusahaan atau organisasi, dalam hal
ini adalah pegawai atau karyawan di kantor.
Betapa pentingnya urgensi sistem informasi bagi sebuah
perusahaan atau organisasi, yang hidup dan dapat bertahan karena adanya arus
informasi yang kuat di dalamnya. Sehingga sebuah organisasi atau perusahaan
tidak boleh memandang remeh terhadap sebuah sistem informasi. Perusahaan atau
organisasi harus menjadikan pembangunan sistem informasi ini menjadi sebuah
investasi jangka panjang, karena seiring perkembangan teknologi, sistem
informasi akan terus berkembang pula menuju sebuah mode terkomputerisasi.
Maka dari itu, sebuah sistem informasi diharapkan
mampu untuk dapat meningkatkan poduktivitas karyawan dan pegawai dalam
melaksanakan pekerjaan di kantor, berkat arus informasi yang kuat, dan
pendistribusian informasi yang merata, sehingga tak satupun pegawai yang kurang
informasi.
Saran
Berdasarkan keterangan tersebut, dapat dikatakan bahwa
sistem informasi ini menjadi hal yang sangat urgent dan sangat vital keberadaannya. Maka dari itu, terdapat
saran-saran yang dapat dilakukan oleh perusahaan atau organisasi mengenai
sistem informasi di kantor, yaitu sebagai berikut :
-
Sebaiknya
setiap kantor pada era moderen ini menerapkan sistem informasi untuk mempermdah
mobilisasi arus informasi baik internal ataupun eksternal.
-
Apabila
perusahaan atau organisasi telah memiliki sistem informasi yang terpadu, maka
hendaknya perusahaan atau organisasi dapat memeliharanya dengan baik dan
diperhatikan dengan baik, melalui sumberdaya sistem informasi yang ada di
kantor.
-
Perusahaan
atau organisasi harus menyadari bahwa memberdayakan sumber daya sistem
informasi sangatlah penting karena dasar dari pembangunan sistem informasi
kantor adalah sumber daya sistem informasi itu sendiri, yang terdiri dari hardware, software, dan brainware.
-
Sebaiknya
setiap pegawai atau karyawan kantor menyadari peihal sistem informasi yang ada
di kantor, dan harus dapat menerima serta beradaptasi dengan cepat terhadap
teknologi dan inovasi terbaru dalam dunia sistem informasi, sehingga dibutuhkan
brainware yang tetap melek teknologi atau biasa disebut tidak
gagap teknologi.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, L., & Munawir. (2018). Sistem
Informasi Manajemen - Buku Referensi. Banda Aceh: Lembaga Komunitas
Informasi Teknologi Aceh.
Maryuni, D. E. (2016). Sistem
Informasi Mempengaruhi Kinerja di Kantor. Jurnal Sitem Informasi,
1-13.
Nuraida, I. (2012). Manajemen
Administrasi Perkantoran. Yogyakarta: Kanisius Media.
Rasto. (2015). Manajemen
Perkantoran : Paradigma Baru. Bandung: CV. ALFABETA.
Sayuti, A. J. (2013). Manajemen
Kantor Praktis. Bandung: CV. ALFABETA.
Sutiyadi. (2017). Analisis Pengaruh
Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer, Pelatihan dan Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta. Jurnal
Riset Manajemen, 53-62.